Meizu M2 Note, CLBK Saya Yang Pertama



Akhirnya pesanan saya datang juga. Gegara long weekend kemarin harus keluar kota, pesanan Meizu M2 Note di Lazada saya arahkan untuk dikirim ke kantor, karena takut kurir mengantarkan paket saat saya tak berada di rumah. Lagipula perkiraan saya memang pesanan kali ini baru akan diantarkan setelah long weekend berakhir. Namun rupanya Lazada lagi rajin kirim-kirim nih, di Facebook Fanpage-nya Meizu M2 Note sudah mulai bertebaran postingan pamer kedatangan sang gadget primadona sejak hari Sabtu yang lalu. KZL DECH, perkiraan saya meleset, ha.. ha..

Dus Lazada untuk Meizu M2 Note

Dikarenakan keinginan untuk kejar tayang, saya batasi tulisan kali ini sampai kepada Hands-on dan First Impression lagi ya. Deep Review, performa, serta hasil jeprat-jepret kameranya nanti akan saya bahas khusus di sebuah tulisan lain.

Unboxing Meizu M2 Note

Unboxing gadget baru memang selalu mengasyikkan, tak terbayang bahagianya kalo sampai pekerjaan kita sehari-hari adalah unbox gadget terbaru untuk kemudian dipamer-pamerkan di social media. Still long way to go nih untuk sampai ke sana, tapi semoga blog kecil ini bisa jadi langkah pertama untuk mengejar mimpi saya tersebut.

Unboxing Meizu M2 Note kali ini juga tak kalah mengasyikkan. Tadinya saya kira box kemasannya akan sama persis dengan kakaknya, Meizu M1 Note. Ini dikarenakan boxnya sama-sama putih minimalis, nyaris polos dan hanya bertuliskan merk dan type smartphone ini, dan tulisan FHD untuk menunjukkan bahwa smartphone di dalamnya sudah mengusung resolusi layar yang tajam. Padahal semua versi baik itu M1 Note maupun M2 Note mengusung resolusi yang sama koq, FHD semua. Tidak ada tuh versi QHD, HD, qHD, apalagi VGA dari smartphone seri Note yang terjangkau dari Meizu ini.

Box Kemasan Meizu M2 Note, mirip box-nya Oppo

Jika Meizu M1 Note menggunakan kemasan box yang cara membukanya seperti membuka jilid buku atau daun jendela di mana ada satu sisi penutup box yang tetap melekat, tidak demikian dengan Meizu M2 Note. Box kemasan Meizu M2 Note dapat dibuka sepenuhnya, seperti box biasa. Penampakan box-nya mengingatkan kepada penampakan box-nya Oppo (yang satupun tak pernah saya unbox, hiks). Feels dari boxnya terasa solid, mewah sekali.

Meizu M2 Note, Unboxed

Saat tutupnya dibuka, kita dapat menemukan smartphone-nya bedampingan dengan sim tray ejector bergambar awan dan bertuliskan FlyMe. Smartphone Meizu dilapisi stiker plastik buram dengan tulisan keterangan bagian-bagian dari setiap sisi smartphone ini. Sangat informatif sekali.

Ini sangat membantu mengingat ada beberapa hal yang tidak umum pada smartphone Meizu M2 Note ini:

  • Tombol volume rocker terletak di sisi kiri, tidak seperti smartphone Android umumnya yang meletakannya di sisi kanan. Tapi kalau say aperhatikan iPhone 5S-nya si Bos, tombol volumenya di kiri juga ah.
  • Dual simcard tray yang berada di kanan, menggunakan simcard berukuran nano di mana salah satu slotnya menganut prinsip hybrid yang artinya bisa digunakan bergantian antara nano sim dengan micro sd akan tetapi tidak bisa digunakan berbarengan (walaupun banyak yang share trik menempelkan simcard pada micro sd, salah satunya dengan membakar plastik sim card hingga meleleh hingga bisa ditandemkan dengan micro sd pada satu slot yang sama)
  • Tombol power yang berpindah posisi. Jika pada Meizu M1 Note tombol power diletakkan di sisi atas sebelah kanan body smartphone, maka pada Meizu M2 Note tombol power dapat ditemukan di sisi kiri yaitu di bawah tombol volume rocker. Ini merupakan improvement yang saya suka, walaupun sebetulnya jika kita pakai smartphone-nya Meizu, tombol power akan menjadi sangat minim penggunaannya dikarenakan kayanya gesture control yang dapat diatur untuk berbagai aksi saat layar padam. Mulai dari menyalakan layar, membuka kunci layar, hingga mengakses jalan pintas menuju suatu aplikasi. Ini berguna banget sih kalau buat saya.
  • Tombol home fisik! Tombol yang satu ini perlu mendapat perhatian khusus nih. Konon Meizu terpaksa menggunakan tombol fisik karena halo button yang berupa tombol kapasitif berbentuk lingkaran di bawah layar mendapat protes dari ZTE yang sudah mempatenkannya terlebih dulu. Blessing in disguise itu memang nyata, kalau dalam istilah kita mungkin lumrah dibilang sengsara membawa nikmat, he.. he.. Kenapa begitu? Karena tombol fisik ini justru membuat kita lebih nyaman menggunakan smartphone ini dibanding Meizu M1 Note. Pada Meizu M1 Note ketika harus melakukan back beberapa kali, rasanya melelahkan dan tidak bisa dilakukan dengan cepat karena kita harus beberapa kali menyapu latar dari halo button ke atas. Pada Meizu M2 Note, untuk melakukan back maka kita cukup menyentuh tombol home fisik ini, sedangkan apabila ditekan maka fungsinya sama seperti tombol home fisik umumnya. Perlu dicatat, tidak ada sensor sidik jari yang disematkan pada tombol fisik ini.


Entah karena khawatir akan ketidakumuman hal-hal di atas atau karena lupa dimasukkan, lembaran panduan cara cepat penggunaan beserta karu garansi saya temukan berada di luar box Meizu M2 Note ini.

Kartu garansi dan panduan Meizu M2 Note berada di luar box

Hands-on dan First Impression Meizu M2 Note

Saat saya memegang Meizu M2 Note untuk pertama kalinya, rasanya seperti CLBK deh.. Cemartpon Lama Bersemi Kembali, he.. he..

Meizu M2 Note dalam genggaman, terasa seperti menggenggam jemari Gista Putri :D

Fnishing Meizu M2 Note abu-abu, tidak se-glossy Meizu M1 Note biru


Pengalaman menggunakan Meizu M1 Note membuat saya tidak merasa asing sama sekali dengan smartphone ini. Oya Meizu M2 Note yang saya pegang berwarna abu-abu, sentuhan akhirnya tidak se-glossy Meizu M1 Note biru yang dulu saya miliki. Di tangan terasa mantap, kali ini benar-benar deh tidak terasa seperti memegang smartphone dua jutaan. Jika saya disuruh membandingkan build quality Meizu M2 Note dengan Infinix Zero 2, tanpa ragu saya bilang Meizu M2 Note menang mutlak. Dalam banyak hal, Infinix Zero 2 terasa kebanyakan gimmick-nya saja.

Saya sebelumnya terbiasa memegang ASUS Padfone S yang menggunakan layar 5 inch dengan body yang terasa mantap dan solid. Ketika kemudian saya memegang Meizu M2 Note, saya tidak merasa ada degradasi build quality, dan lagi dimensi layarnya yang lebih besar terasa tidak jauh berbeda dari Padfone S. Padahal ini 5,5 inch melawan 5 inch lho! Yang kentara berbeda hanyalah Meizu M2 Note yang jelas lebih panjang. Ketipisan body? Meizu M2 Note juga menang mutlak.

Saya harus membuat pengakuan di sini he.. he.. Tadinya saya membeli Meizu M2 Note hanya untuk saya review saja, rasanya sayang melepas Padfone S saya yang satu set dengan docking station-nya. Tapi ah, itu cerita lalu. Saya bener-bener seperti bernostalgia sama mantan saya, Zivanna Letisha nih kalau lagi megang Meizu M2 Note ini (tolong kalimat yang ini jangan ada yang minta saya merevisinya ya! Hehe). Sorry, Padfone S kamu harus angkat koper besok juga, kamu tereliminasi...

Begitu saya nyalakan si Meizu M2 Note ini dan melakukan setting awal, segera saya lakukan tes-tes pada hal yang sempat saya rasa cukup mengganggu dan saya sebutkan pada tulisan sebelumnya tentang keanehan dari Meizu M1 Note. Hasilnya luar biasa, masalah pada 3rd party keyboard application sudah hilang. Penggunaan SwitfKey keyboard sudah berjalan normal. Kursor dapat dengan leluasa dipindahkan pada teks yang sedang kita input. Jika Anda tidak bisa melakukan selection atau blok pada teks, caranya memang bukan ditahan dan tekan, tapi justru disapu ke arah kanan atau kiri dari posisi kursor berada.

Saya sempat membaca reviewer lokal maupun luar menyebutkan kualitas audio Meizu M2 Note agak mengecewakan. Tadinya saya pun berpikiran sama, saat saya mendengarkan musik menggunakan aplikasi Music bawaan dengan earphone Xiaomi Piston 2, volume suara terasa sangat pelan. Di sini keanehan terjadi, ternyata jika kita mengaktifkan fitur equalizer pada aplikasi Music bawaan, volume suara jauh menurun. Saat saya matikan fitur ini, suaranya malah lebih nendang lho. Oya, selain fitur equalizer, ada pula fitur DiracHD Driver pada aplikasi Music bawaan ini. Secara default, sudah terinstall beberapa driver untuk headset. Masing-masing pilihan membuat karakter suara yang dihasilkan menjadi berbeda. Mungkin nanti saya uji lebih jauh dengan beberapa headset deh.

Hmmm, saya rasa tulisan untuk unboxing, hands-on dan first impression dicukupkan dulu saja ya. Mau menikmati bulan madu kedua dulu nih sama s martphone Meizu. Pokoknya kalau saya sudah punya cukup data tentang performa baterai, benchmark sintetis, hasil penggunaan dalam keseharian, dan juga hasil jeprat-jepret kameranya, saya segera share lagi deh, biar yang masih pada galau menunggu review sebelum memutuskan ikut Flash Sale berikutnya di Lazada, dapat segera menentukan langkahnya, he.. he..

Adios. Parantos. Mugi-mugi kahartos. Permios. :D

0 Response to "Meizu M2 Note, CLBK Saya Yang Pertama"

Posting Komentar