Piramid Online, Setitik Nila di Belanga Susu Lazada


Sekitar dua minggu lalu, di Lazada sedang ramai-ramainya bertebaran hujan voucher diskon. Sebagai seorang konsumen oportunis, saya tak luput dari khilaf, memanfaatkan diskon-diskon ini, dengan harapan bisa mendapatkan gadget yang selama ini diimpikan namun belum kunjung nyata akibat halangan dana. He.. He..

Menyasar BlackBerry Q10 yang Harganya Terjun Bebas

Bidikan kali ini saya arahkan kepada perangkat dengan keypad fisik yang nyaman. Belakangan ini saya sering merasa kesulitan mencari waktu untuk menulis, padahal banyak sekali yang ingin saya tuangkan di blog ini, entah itu pengalaman saya bertualang di ranah e-commerce dan layanan konsumen online, maupun kabar-kabar bahagia seputar dunia gadget.

Perangkat Blackberry nampaknya masih berada di lini depan untuk soal smartphone berkeypad fisik. Hanya saja tak mungkin saya membeli perangkat dengan BlackBerry OS 7 ke bawah, paket BIS tidak ada yang bersahabat dengan kantong. Jatuhlah pilihan saya pada BlackBerry Q10 dengan harga termurah sebelum diskon di Lazada sebesar Rp 1,9 jutaan.

Pada Halaman Handphone dan Tablet, Terpampang Piramid Online dalam Program Promo Rekomendasi Seller

Saat saya mengunjungi Lazada dan masuk ke halaman Handphone dan Tablet, sebuah space terisi oleh program promosi Merchant atau Seller (istilah Lazada: supplier). Waktu itu Merchant yang kebagian dipromosikan adalah Piramid Online. Kebetulan Merchant ini menjual BlackBerry Q10 yang sedang saya buru dengan harga Rp 1,9 jutaan juga.



Saya simulasikan dengan program diskon yang saat itu ada di Lazada, harganya tinggal Rp 1,7 jutaan saja deh. Wah, good deals pikir saya kala itu.

Saya lalu teringat, Piramid Online sebelumnya sudah banyak kasus. Coba saja googling, ada kasus Redmi Note cacat, Zenfone 2 salah spesifikasi, dan barang refurbished. Bimbang antara harga murah dan banyaknya kasus, saya putuskan lanjut saja membeli BlackBerry Q10 di sana, sekalian menguji kabar-kabar yang banyak beredar soal Merchant ini saja lah. Saya yakin uang saya takkan ke mana-mana di marketplace online sebesar Lazada begini.

Mencoba Pembayaran Menggunakan Internet Banking Mandiri untuk Pertama Kali

Ada yang lain saat checkout pesanan kali ini, rupanya Lazada sudah mengadaptasi metode pembayaran baru melalui channel Bank Mandiri. Metodenya yaitu melalui menu pembayaran yang dapat dilakukan dari ATM Mandiri maupun web internet banking Bank Mandiri. Metode seperti ini biasanya tak butuh konfirmasi manual, dan mengingat dana saya memang adanya di rekening Bank Mandiri, sayapun eksekusi pembayaran melalui menu pembayaran di Internet Banking Mandiri. Untuk metode yang satu ini, rupanya Lazada bekerjasama dengan payment gateway Mitrapay.

Pesanan Tak Kunjung Berubah Status

Selesai melakukan pembayaran, saya kembali mengecek pesanan saya di Lazada. Tidak seperti saat melakukan pembayaran via BCA ATM Otomatis (menu pembayaran di ATM BCA), status pesanan kali ini tidak langsung berubah. Saya pun kemudian mengontak Customer Service Lazada melalui fitur livechat, jawaban dari pihak Lazada cukup melegakan hati, pembayaran sudah diterima meskipun status pesanan belum terupdate.

Keesokan harinya, status pesanan berubah dari 'verifying' menjadi 'memproses'. Bertambah legalah hati ini, setidaknya meskipun Gista Putri melangsungkan resepsi pernikahannya dengan orang lain, pesanan saya di Lazada lancar prosesnya (ga nyambung, I knew. Baper, itu juga I already knew ha.. ha..).

Mengirim Pesan kepada Piramid Online di Tokopedia, Lagi-lagi

Sudah tiga hari berlalu sejak saya melakukan pembayaran, status pesanan belum juga berada dalam pengiriman. Rasa galau kembali datang (halah). Saya kembali bercengkrama dengan CS Lazada melalui jejaring livechat, dikatakan barang sedang dalam proses pengemasan oleh Supplier, saya tahu jawaban ini hanyalah template semata, tapi ya sudah kita cari cara lain untuk mem-push si Piramid Online ini untuk segera mengirim barang.

Hasil dari googling, saya dapat beberapa info kontak Piramid Online. Pertama saya invite BBM mereka, hasilnya sampai saat saya menulis artikel ini, belum juga kami dapat berteman di BBM, padahal saya sudah gemas lho ingin mengirim ribuan PING! kerinduan saya (pada pesanan saya tentunya, bukan pada owner Piramid Online hehehe).

Kedua, saya dapat nomor telepon Piramid Online dari sebuah postingan blog yang pemiliknya juga pernah dikecewakan Piramid Online. Sms sudah dikirim, namun rupanya kerinduan saya masih harus bertepuk sebelah tangan. Tak ada balasan yang saya terima, mungkin dia lelah, ataukah tak punya pulsa untuk sms saya, he.. he..

Terakhir, jurus andalan saya, berkirim pesan di Tokopedia. Kebetulan Piramid Online juga menggelar lapak di sana. Jumlah transaksinya di Tokopedia ternyata baru belasan, hebat juga ya bisa sampai mendapat space promo di Lazada si Merchant nakal yang satu ini. Dari data Tokopedia bisa diketahui user Piramid Online ini baru saja login dalam kurun waktu 24 jam yang lalu, sip deh pesan pun saya tulis agar mereka segera mengirim pesanan saya di Lazada.

Lagi-lagi jurus kirim pesan di Tokopedia ini menemui hasil, esoknya Piramid membalas pesan saya. Mereka menanyakan nomor pesanan saya di Lazada.

Saya balas dengan mencantumkan nomor pesanan saya di Lazada. Tak lupa saya tegaskan supaya mereka tidak mengirim barang refurbished buat saya.

Pesanan Saya Dibatalkan, (Konon) Piramid Kehabisan Stok




Sehari setelah PDKT dengan Piramid Online, saya harus menerima kenyataan pahit, gagal gagal gagal dalam bercinta dengan BlackBerry Q10. Pesanan saya di Lazada statusnya menjadi 'dibatalkan'.



Penuh kekesalan dan emosi, saya menghubungi kembali CS Lazada. Jawabannya sungguh tak memuaskan, mereka beralasan ada kendala di sistem, saya nyatakan saya tak puas dengan alasan ini. CS Lazada yang bernama Nuryasin itu pun meminta waktu untuk menghubungi tim terkait untuk informasi detailnya. Saya diminta tenang karena pasti dana saya akan dikembalikan dalam waktu 3-7 hari kerja setelah permohonan masuk ke bagian keuangan Lazada.

Sore harinya, CS Lazada sudah mendapatkan informasi bahwa pembatalan disebabkan oleh Supplier mengalami OOS, Out of Stock alias kehabisan stok. Menggelikan! Bagaimana tidak, saat itu Piramid Online masih menjual BlackBerry Q10 dengan SKU dan link yang berbeda. Saya sampaikan fakta ini, dan sedikit memaki bahwa Lazada memelihara Supplier bermasalah!



Jika Anda cari saat ini, seharusnya Piramid Online sudah tidak menjual lagi BlackBerry Q10, mungkin ini tindak lanjut atas protes keras saya.

Setahu saya, jika Supplier tidak dapat memenuhi komitmen kepada pembeli seperti ini, Lazada berhak memotong deposit mereka untuk kemudian diberikan sebagai kompensasi kepada pembelii berupa voucher belanja. Namun sepertinya saya memang sedang apes pake banget, cuma dapat permohonan maaf atas ketidaknyamanannya saja.

Tanggapan dari Mereka yang Pernah Berurusan dengan Piramid Online

Saat saya bahas kasus saya ini di milis id-android, rupanya ada beberapa suhu di sana yang juga pernah bermasalah dengan Piramid Online ini. Satu di antaranya pernah dibatalkan pesanan BlackBerry Q10-nya, namun akhirnya tetap dikirim setelah mengancam akan memperkarakan Lazada dan Piramid Online.

Refund Lazada cepat, ajaib sekali.

Kebetulan juga, salah satu pakar gadget Indonesia, sedang mempunyai transaksi yang dibatalkan oleh Lazada, saya mention deh dia di twitter, menanyakan kabar refund-nya dengan tak lupa memberi mention ke @LazadaID.

Jawaban dari admin twitter Lazada untuk proses refund adalah 7-14 hari, wow lebih lama dari jawaban yang diberikan CS Lazada di livechat yang berkisar antara 3-7 hari saja.

Namun ajaibnya, hanya butuh waktu satu hari saja hingga uang saya dikembalikan utuh oleh Lazada. Mungkin protes keras saya disertai mention ke seorang pakar gadget cukup ampuh membantu proses refund di Lazada ya, he.. he..

Blacklist Yuk Piramid Online Ini Sebelum Jatuh Korban Selanjutnya

Tak ingin memaksa Piramid memenuhi kewajibannya, saya memilih menerima refund ini walaupun tanpa kompensasi. Daripada dapat barang refurbished, mendingan uang kembali saja deh, biar saya gunakan membeli gadget di marketplace lain, sekalian menguji bertransaksi di beberapa e-commerce Indonesia yang belum saya arungi.

Pesan saya, di marketplace manapun oknum penjual bermasalah sangat mungkin ada. Pastikan Anda mengecek reputasi penjual di berbagai tempat. Untuk Piramid Online ini, rekomendasi saya sebaiknya jangan pernah deh membeli barang dari mereka. Daripada makan hati sendirian, barang tak datang, Gista Putri dipinang orang, lengkap kan penderitaannya? He.. he..

Saya bersyukur uang saya kembali dengan utuh, namun dalam hati ini sudah terpatri, untuk menyebarkan pesan ini: Mari kita masukkan Piramid Online ke dalam blacklist belanja online. Semoga saya jadi korban terakhir ketidakbecusan Piramid Online Shop.

0 Response to "Piramid Online, Setitik Nila di Belanga Susu Lazada"

Posting Komentar