ZTE Blade A711 Full Review | KUMANDROID

Akhir-akhir ini banyak brand-brand smartphone baru yang mampu mencuri perhatian pecinta gadget di Indonesi. Salah satu brand yang cukup diperhitungkan yakni ZTE. Dengan desain mewah, spesifikiasi tidak diragukan dan harga yang murah. Untuk itu KUMANDROID akan membahasnya. 

ZTE Blade A711 mempunyai material utama Alumunium dengan desain Unibody. Saat layarnya mati, bazel layarnya terlihat tipis. Sebenarnya tidak setipis itu karena ada list hitam disekeliling layarnya. Yang khas dari smartphone ZTE dan tipe lainnya yakni dilengkapi 3 tombol menu, diman tombol Home dapat menyala dengan warna biru yang dapat berkedip.

Blade A711 dibekali Fingeprintf berbentuk bulat yang terletak dibagian belakang. Sensor ini mampu menampung hingga 5 sidik jari. Selain untuk membuka Lockscreen, sensor tersebut juga bisa digunakan sebagai shortcut untuk menjalankan aplikasi. Untuk membuka Lockscreen, letakkan jari anda disensornya saat layar mati. Untuk menjalankan aplikasi, sensornya hanya berfungsi saat smartphone terkunci.

Penggunaan materi Alumunium sebenarnya sangat mendongkrak smartphone 2 jutaan ini, namun desain yang cukup elegan harus dibayar dengan bodinya yang mudah menghantarkan panas. Saat mengisi baterai dan bermain game, suhu panas menyebar dan hampir terasa diseluruh permukaan smartphone.

User Interface bernaman NUBIA 3.0.1 pada Blade A711 tidak menawarkan banyak fitur. Sepertinya memang dibuat simpel. UI ini tidak memiliki Home Screen, juga tidak ada efek transisi. Praktis anda tidak bisa mengeditnya. Pada menu Setting, ada opsi untuk menukar fungsi tombol back dan menu. Tingkat brightness lampu pada tombol Home juga bisa diatur secara manual.

Sayangnya NUBIA UI tidak mendukung Google Now. Menekan tombol Home berfungsi membuka Task Manager atau jendela Recent apps. Saat membuka Recent Apps dan menggeser deretan aplikasi yang sedang berjalan terasa tidak responsif. Kemungkinan NUBIA UI milik Blade A711 digarap dengan kurang maksimal, dengan mengkonsumsi rata-rata RAM sebesar 1 GB seharusnya UI ini tidak terlalu berat.

Mengusung CPU Octa Core dan RAM 2 GB, performa smartphone ini masih cukup mumpuni. Untuk memanjakan penggunanya, ZTE menghadirkan layar IPS 5.5 inchi dengan resolusi FHD 1080p. View angle yang dimilikinya tidak mengecewakan, komposisi warna yang disajikan cerah. Namun fitur Adaptive brightness terasa kurang optimal, layarnya sering kurang terang saat melawan terik matahari.
Disarankan untuk mematikan fitur ini agar bisa memuaskan anda semua. Meski berdimensi kecil, speaker milik ZTE Blade A711 bisa memanjakan penggunanya. Bisa terdengar jelas walaupun diletakkan diatas meja. Yang sangat disayangkan Baterai 3000 mAh sepertinya tidak cukup untuk menyokong daya yang dibutuhkannya. Hasilnya Screen On Time yang dimilikinya hanya 3 jam.

Kamera utama 13 MP milik smartphone ini mengusung teknologi Neo Fiction 5.1 yang mendukung mode manual dengan Interface pengaturan yang mudah meliputi, Exposure, White Balance, Iso hingga 3200 serta manual Fokus. Saat membidik objek anda bisa mengatur fokus foto dan sumber cahaya dengan cara terpisah, kecepatan autofocusnya tidak mengecewakan begitupun dengan Shotter speednya.

Sementara kamera depan yang beresolusi 5 MP didukung denga fitur Face Detectio namun minim dengan fitur Beauty yang bisa mempercantik wajah. Sensor Fingerprint bisa juga anda gunakan untuk mengambil foto selfie yakni dengan menaruh jari anda pada sensornya.

Sekian pembahasan dari KUMANDROID, dan Terima kasih telah berkunjung. 

0 Response to "ZTE Blade A711 Full Review | KUMANDROID"

Posting Komentar