Android One, Android Murah di Indonesia, dan Ketidakkonsistenan Google


android one

Sejak tahun 2014 lalu Google menggarap proyek Android One, yakni penyediaan smartphone android murah yang secara khusus dipasarkan di negara berkembang. Tidak pelak Indonesia juga ikut merasakan kehadiran android murah, namun bukan murahan ini. Google menggandeng produsen lokal untuk memproduksi android one agar biaya produksi bisa ditekan, di Indonesia sendiri google menggandeng produsen lokal seperti Evercoss, Nexian, dan Mito. Dengan proyek android one ini google yakin bahwa pasar menengah kebawah dapat dikuasai dan tujuan akhir memperbanyak pengguna android bisa dicapai dengan satu lemparan batu.

Proyek android murah ini pertama kali dipasarkan di Negara Nepal, Bangladesh, dan Sri Lanka. Dalam produksi pertamanya android one meluncurkan Micromax Canvas A1, Spice Dream Uno, dan Karbon Sparkle V, Mito Impact (Indonesia), dan Cherry Mobile One. Dalam produksinya google menggandeng tiga perusahaan asal India yang terkenal sebagai pembuat android dengan harga murah, target google pada saat itu adalah memproduksi android murah dengan harga sekitar $100 atau setara dengan 1,3 juta.
Baca juga : android murah asal India

android one

Misi google dalam proyeknya android one adalah memperbanyak pengguna smartphone android yang berarti memperbanyak pengguna layanan google, tujuan sampingannya adalah menyediakan solusi bagi masyarakat yang mempunyai budget pas-pasan namun ingin ikut merasakan teknologi android ini. Tidak ada yang spesial dalam smartphone android murah ini, OS yang dijalankan tetap pada stock ROM android tanpa ada polesan selain aplikasi bawaan vendor negeri asal, untuk prosesornya, google masih konsisten menggunakan prosesor Mediatek untuk menekan ongkos produksi karena chip mediatek tergolong murah daripada chip yang beredar dipasaran sekarang ini.
"With Android One, we not only want to help people get online, we want to make sure that when they get there, they can tap into the wealth of information and knowledge the web holds for everyone," - Sundar Pichai, Google's senior vice president of Android, Chrome, and apps.
Proyek ini terdengar sangat sempurna dan mulia diatas kertas, namun beda di lapangan, pembeli produk google android one hanya terbatas pada negara rekanan produsennya, karena google hanya mengandalkan pembelian online untuk android murah besutan android one milik google. Kurangnya lini distribusi menyebabkan smartphone android murah google ini tidak terlalu dikenal oleh pengguna android di seluruh dunia. Produksi juga terbatas karena androd one memproduksi begitu banyak tipe dari seluruh negara rekanannya. Penjualan akhirnya tidak mencukupi biaya produksi dan marketing.

Tidak tahu apa rencana google, namun pada ajang MWC 2016 di Barcelona kemarin google android one tidak memamerkan unit android murah, namun malah meluncurkan android GM 5 Plus, android dengan spesifikasi mewah dengan banderol harga sebesar $300 atau sekitar 3,9 juta Rupiah. Prosesor mediatek yang menjadi pilihan google untuk menjaga budget pun tidak digunakan kembali, alih-alih google menggunakan chip mewah snapdragon yang memiliki harga diatas chip mediatek. Mungkinkah google berlaku fleksibel, atau strategi android murahnya tidak berhasil?

Sumber : xda-developers.com, cnet.com, wikipedia.com

0 Response to "Android One, Android Murah di Indonesia, dan Ketidakkonsistenan Google"

Posting Komentar