Mengapa Smartphone Fotografi tidak Bisa Mengalahkan Kamera DSLR : Sebuah Opini

smartphone fotografi

Smartphone saat ini dilengkapi dengan spesifikasi kamera untuk kegiatan fotografi yang bahkan bisa mengalahkan spesifikasi kamera DSLR, bahkan Samsung dan Apple berlomba-lomba untuk memberikan spesifikasi kamera yang dapat menggantikan fungsi fotografi kamera DSLR, dan hal tersebut diakui oleh banyak pihak berhasil. Namun ada beberapa aspek yang hilang saat menggunakan smartphone untuk melakukan kegiatan profesional fotografi.

LG mengeluarkan gadget mini untuk mendukung kegiatan fotografi dengan menggunakan LG G5 yang akan dirilis. Samsung dan Apple berlomba-lomba mengeluarkan kamera smartphone yang dapat memotret obyek bergerak dengan akurasi tinggi. Gambar yang dihasilkan memang benar-benar berkualitas, namun ada yang hilang, yakni pengalaman fisik.
"But for all that innovation, one crucial element of shooting has stagnated: the physical experience of making an image," - Rafi Letzter, techinsider author 
Mengambil obyek dengan menggunakan kamera smartphone seperti memanggang dengan menggunakan microwave, output ada, namun pengalaman hilang. Melakukan kegiatan fotografi dengan menggunakan kamera DSLR mengharuskan kita untuk mempersiapkan angle, shutter speed, zooming, diafragma sebelum akhirnya memotret obyek, itupun dengan pengorbanan yang terkadang tidak biasa, dari jongkok sampai harus naik ke atas pohon. Namun pengalaman ini benar-benar sirna saat kita memotret dengan menggunakan kamera smartphone, pengaturan sudah disetting sedemikian mudahnya, swipe dan semua beres. memotretpun hanya cukup menggunakan satu tangan dan hanya cukup menyentuh tombol merah-begitu mudahnya.


Yang ditekankan disini adalah konsep dan feel yang dirasakan saat memotret obyek fotografi dengan menggunakan kamera manual. Dengan mudahnya mengambil gambar dengan menggunakan smartphone, gambar yang dihasilkan akhirnya menjadi biasa, tidak ada nilai lebih karena tidak ada pengorbanan, tidak ada cerita di dalamnya, tidak ada rasa kehilangan saat gambar tersebut tidak sengaja kita delete di dalam aplikasi galleri kita.

Lebih ironisnya lagi ketika kita melihat smartphone yang didesain sedemikian rupa agar bisa menggantikan fungsi kamera DSLR (tentunya dengan konsekuensi harga yang melambung), namun hanya diperuntukkan untuk memotret obyek yang sebenarnya bisa diambil dengan kamera seadanya, seperti memotret makanan atau selfie untuk selanjutnya diupload ke media sosial.

Hematnya, kamera canggih yang disediakan oleh produsen smartphone tidak akan bisa menggantikan fungsi dasar dari kamera manual seperti DSLR karena smartphone tidak akan bisa menggantikan sejarah pengorbanan kamera manual, meskipun dengan spesifikasi kamera yang jauh melebihi.

0 Response to "Mengapa Smartphone Fotografi tidak Bisa Mengalahkan Kamera DSLR : Sebuah Opini"

Posting Komentar