Full Review Infinix Note 2, Ibarat Kata Seorang Gelandang Pengangkut Air



Sama seperti kebanyakan orang yang menganggap layar enam inci untuk sebuah smartphone terlalu besar, awalnya Infinix Note 2 sama sekali tak menarik perhatian saya. Mulai dari sejak informasi bahwa smartphone ini akan dijual pada event Harbolnas saya ketahui, hingga hari-H di mana penjualan smartphone ini dilakukan dengan metode flash sale, saya tetap tak tergerak untuk ikut berburu. Biasanya flash sale selalu mampu membuat saya ikut dalam perebutan bersama banyak digital buyer lainnya.

Entah nanti dilunasi atau tidak, setiap flash sale saya selalu melakukan proses checkout dengan menggunakan metode pembayaran transfer bank (dengan virtual account). Mikir-mikir buat bayarnya bisa nanti, yang penting satu unit produk flash sale sudah diamankan terlebih dulu. Jangan sampai ketika saya sudah lebih yakin untuk melupakan Gista Putri membelinya, saya harus menyesal karena produk flash sale seringkali sold out dalam hitungan menit saja.

Dengan transfer bank yang menggunakan virtual account, maka kita tidak perlu melakukan konfirmasi manual, sistem akan otomatis mencatat pembayaran yang sesuai dengan data yang sudah tersimpan dan memberi notifikasi bahwa transaksi telah berhasil dibayar. Nomor rekening virtual account setiap transaksi pasti beda kan? Itulah jawabannya mengapa konfirmasi manual tidak diperlukan, dalam suatu waktu nomor unik virtual account dapat dipastikan sudah terkunci pada satu transaksi saja.

Sementara undangan untuk menghadiri pernikahan Gista dengan kembaran saya acara press release launching Infinix Note 2 di Jakarta dengan berat hati harus saya lewatkan. Sebagai kuli yang belum genap setahun bergabung di kantor, mana punya cuti saya ini, he.. he.. Tapi mungkin sudah takdir dan rezekinya kali ya, berkat kebaikan hati sang admin twitter @InfinixIndo, saya akhirnya dipinjami satu buah Infinix Note 2 berwarna dark grey alias abu-abu monyet tua.

Tapi jangan berharap ada video atau foto-foto proses unboxing dari smartphone yang satu ini ya, haha... Infinix Note 2 yang saya terima, hanyalah unit smartphone beserta charger dan kabel datanya yang dimasukkan ke dalam sebuah kardus sederhana. Jika melihat penampakannya, saya curiga kardus ini bekas dipakai menyelundupkan anak ayam warna-warni ke Nigeria sana, negara di mana biasanya Infinix lebih dulu merilis produk smartphone-nya. Ha.. ha.. Sudah, sudah, mari kita lanjut ke pembahasan smartphone-nya langsung saja ya.

Hands-on & First Impression pada Infinix Note 2

Bagi yang berlimpah kuota internet atau sering berada di dalam jangkauan sinyal wi-fi, saya sediakan versi video-nya ya. Harap dimaklum apabila banyak kurang, da aku mah apa atuh, bisa gabung-gabungin file video jadi satu saja sudah harus syukuran ngundang dangdut 3 hari 3 malam.



Sementara bagi yang lebih suka ngirit pemakaian internet atau lebih suka membaca dan melihat, daripada didongengin, yuk kita lihat penampakannya di foto saja, he... he...

Infinix Note 2 - Tampak depan, cukup terlihat plain, nothing special seperti aku dan kamu :(
Infinix Note 2 - Tampak depan, cukup terlihat plain, nothing special seperti aku dan kamu :(

Infinix Note 2 - Tampak depan, layar mati, makin dingin (setelah kepergianmu, Neng Gista)
Infinix Note 2 - Tampak depan, layar mati, makin dingin (setelah kepergianmu, Neng Gista)

Infinix Note 2 - Bagian atas, nampak port audio 3.5 mm dan pengungkit backcover
Infinix Note 2 - Bagian atas, nampak port audio 3.5 mm dan pengungkit backcover

Infinix Note 2 - Bagian kanan, tombol power dan volume rocker
Infinix Note 2 - Bagian kanan, tombol power dan volume rocker

Infinix Note 2 - Bagian bawah, ada port micro USB 2.0 dan lubang mic
Infinix Note 2 - Bagian bawah, ada port micro USB 2.0 dan lubang mic

Infinix Note 2 - Bagian belakang bawah, lubang speaker dan tulisan NOTE
Infinix Note 2 - Bagian belakang bawah, lubang speaker dan tulisan NOTE

Infinix Note 2 - Bagian belakang atas, kamera 13 Megapixels, single LED Flash, dan logo Infinix
Infinix Note 2 - Bagian belakang atas, kamera 13 Megapixels, single LED flash, dan logo Infinix

Dari sisi fisik, fokus utama pembahasan tak akan jauh-jauh dari ukurannya yang bongsor. Ukuran layar 5,9 inci atau kita bulatkan jadi 6 inci saja, akan membuat sebagian orang langsung mundur dari persaingan untuk memiliki Infinix Note 2.

Tapi saya yakin kalau para wanita sukanya yang gede-gede, errr maksud saya layarnya gede, heiii jangan mikir yang ngga-ngga dong ah. Bisa jadi ini juga penyebab utama Gista Putri ga memilih saya, mungkin karena punyanya Mas Tama lebih gede. Maksud saya, coba lihat Gista Putri di instagramnya sekarang memakai Galaxy Note 5 yang layarnya 5,7 inci, bandingkan dengan punya saya yang hanya 5 inci pas. Sekarang saya mulai sadar kenapa Gista tak memilih saya, hiks. (Canda Mas Tama, saya jangan dimasukkan di program 86 yak)

Balik ke Infinix Note 2, layar besarnya sebetulnya bisa jadi kelebihan sih buat sebagian orang lainnya, terutama bagi mereka yang sedang berpikiran untuk memiliki sebuah tablet. Tablet android yang mempunyai koneksi data seluler dengan harga di bawah 2 juta saat ini kebanyakan masih menggunakan RAM 1GB, baterai sekitar 3.000 mAh, dan layar dengan resolusi 1024 x 600.

Kalo begitu, kenapa ga ambil Infinix Note 2 aja? Layar beda sedikit lah ukurannya, tapi dengan bonus RAM 2GB, processor cukup powerful buat gaming, baterai 4.000 mAh plus pengisian daya super cepat, pun layarnya sudah berresolusi HD 1280 x 720. Smart choice kan? Toh jika ingin menggunakan smartphone ini dengan satu tangan saja, ada one-hand-mode operation layaknya hape-hape besar lain, syaratnya Anda harus melakukan update OTA terbaru ya.

Oya, berat dari Infinix Note 2 ini sepadan dengan layar dan kapasitas baterainya yang besar, tapi masih jauh dari menyentuh angka 200 gram. Dibanding Xiaomi Redmi Note generasi pertama, Infinix Note 2 masih lebih ringan. Beratnya berjasa besar memberi kesan kokoh pada saat smartphone ini digenggam.

Untuk masalah kecantikan, Infinix Note 2 sudah dipercantik dengan tekstur brushed metal pada backcover-nya. Sementara tampilan depannya harus saya akui menjadi salah satu hal yang paling datar dan dingin di dunia ini, tentunya selain tatapan Gista Putri di malam itu. Halah.

Layar Infinix Note 2

Tadinya saya cemas, layarnya akan terlihat kurang tajam mengingat dimensi 6 inci berbanding resolusi yang hanya HD 720p. Namun ini menjadi satu kecemasan yang hilang setelah merasakan Infinix Note 2 secara langsung. Serius, layarnya tetap tajam dalam penglihatan. Padahal pada saat bersamaan, saya juga menggunakan Hisense Pureshot yang sama-sama berresolusi HD 720p namun memiliki kerapatan yang lebih baik karena dimensi layarnya yang hanya 5 inci.

Warna yang dihasilkan pun enak dipandang, tidak pucat seperti apa yang saya temukan pada Infinix Hot 2.

Infinix Note 2 - Kualitas layarnya ternyata sangat baik
Infinix Note 2 - Kualitas layarnya ternyata sangat baik

Baterai Infinix Note 2

Ini adalah bagian terbaik dari smartphone ini. Ukuran baterai yang super besar tapi dapat diisi sampai penuh hanya dalam waktu 80-90 menit saja? Saya rasa di merk lain untuk mendapatkan kelebihan seperti ini, kita harus merogoh kocek jauh lebih dalam lagi.

Tapi ingat, layaknya smartphone lain yang mendukung fast-charging, pengisian daya cepatnya hanya bisa terjadi dengan charger yang juga mendukung fitur ini. Dalam paket penjualan Infinix Note 2, sudah turut disertakan kepala charger yang mambu memberikan output kuat arus hingga 2,1 A dan tegangan hingga 7,5 volt. Ini sudah saya buktikan sendiri menggunakan alat pengukur yang lumrah disebut Charger Doctor. (Gambar-gambar saya capture dari instagram ya, hasil screenshot dan kamera Infinix Note 2 kebanyakan sudah hilang saat saya melakukan factory reset, sedih euy!)

Infinix Note 2 - chargernya mampu memberikan arus hingga sebesar 2,1 A
Infinix Note 2 - chargernya mampu memberikan arus hingga sebesar 2,1 A

Infinix Note 2 - chargernya mampu memberikan tegangan hingga 7,5 volt
Infinix Note 2 - chargernya mampu memberikan tegangan hingga 7,5 volt
Saya pun sudah melakukan pengujian kecepatan pengisian daya baterainya. Biarlah gambar berikut ini menjadi bukti, perhatikan jam dan persentase baterai ya. Silakan hitung sendiri kenaikannya berbanding waktu yang dilalui.





Jaringan 4G Smartfren Mampu Dilahap Infinix Note 2 dengan Baik

Mampu terkoneksi ke jaringan 4G di frekuensi 1800 MHz yang dipakai sebagian besar operator GSM tentunya sudah jadi syarat pasti, karena ini memang smartphone GSM, bukan CDMA. Namun tanpa disangka-sangka, Infinix Note 2 yang saya uji ternyata sukses juga menjalin hubungan baik dengan jaringan 4G milik operator CDMA, Smartfren, yang beroperasi di dua frekuensi. Kali ini untuk melihat buktinya, Anda harus mau membuka instagram saya ya, he.. he..

ID Jaringan: 51028, frekuensi 850 MHz, lokasi di Cimahi.
https://www.instagram.com/p/_f4qMEImH9/

ID Jaringan: 51009, frekuensi 2300 MHz, lokasi di Pasteur, Bandung.
https://www.instagram.com/p/_iXD6pImJQ/

Kamera Infinix Note 2

Biarlah gambar yang berbicara, sudah saya upload pada artikel yang ini ya.


Performa dan Kesan Akhir terhadap Infinix Note 2

Pada tulisan full review ini, saya juga tidak menyertakan screenshot hasil pengujian hardware dengan aplikasi CPU-Z, AID64, Sensor Box for Android, maupun Antutu Benchmark. Semuanya sudah ditunjukkan pada video di bagian atas ya.

Seandainya Infinix Note 2 ini dijelmakan sebagai seorang pemain sepakbola lokal, mungkin sangat tepat apabila kita menunjuk nama Hariono. Ya, pemain lini tengah kesebelasan Persib Bandung ini kerap mendapat julukan gelandang pengangkut air oleh komentator sepakbola yang seringkali mengagetkan kita dengan teriakan "Jebreeeet"-nya saat terjadi kemelut di depan gawang.

Tipikal permainan seorang gelandang bertahan yang penuh tenaga, bermain ngotot dari awal sampai akhir laga, sangat mencerminkan performa dari Infinix Note 2. Namun layaknya Hariono yang beroperasi di kedalaman lini tengah, Infinix Note 2 ini juga tidak mempunyai permainan cantik yang membuatnya jadi idola banyak penonton. Tapi bisa kita lihat, hampir di semua tim sepakbola, pelatih memerlukan satu sosok gelandang pengangkut air seperti Hariono.

Infinix Note 2 ini sangat memberikan kenyamanan di kala waktu senggang, menemani saya berlama-lama membuka socmed, e-mail, hingga memainkan game berat Hitman: Sniper tanpa perlu sebentar-sebentar mencari colokan listrik. Dalam pemakaian ala saya, rata-rata baterainya mampu bertahan hingga 48 jam. 

Lain cerita saat digunakan dalam kegiatan di luar ruangan. Suatu hari, ketika saya pulang kerja menggunakan angkot, terasa sekali kurang nyamannya menggunakan smartphone berukuran besar seperti ini dalam kondisi yang repot. Kebetulan saat itu saya menjinjing satu tas plastik minuman ringan kesukaan istri, Addictea.

Penting bagi Anda untuk mengetahui pola pemakaian smartphone Anda, apakah untuk gaming dan penggunaan indoor yang lama, atau lebih sering dipakai saat membunuh waktu di kala bepergian di angkutan umum. Untuk Infinix Note 2, lebih cocok bagi pola pemakaian yang saya sebut lebih awal.

Saya sudah buatkan sebuah video lagi khusus untuk membahas kesimpulan akhir saya setelah penggunaan Infinix Note 2 sekitar dua mingguan. Silakan dinikmati ya, semoga berguna.



Jangan lupa, visit dan follow/subscribe:
twitter: @GontaGantiHaPe
instagram: @gontagantihape

0 Response to "Full Review Infinix Note 2, Ibarat Kata Seorang Gelandang Pengangkut Air"

Posting Komentar